Definisi
Speedcubing (juga dikenal sebagai speedsolving) adalah menyelesaikan Kubus Rubik dalam waktu secepat mungkin (dihitung waktunya). Speedcubing adalah kegiatan populer di kalangan masyarakat kubus Rubik internasional. Anggota datang bersama-sama untuk mengadakan kompetisi, bekerja untuk mengembangkan metode penyelesaian yang baru, dan mencari cara untuk menyempurnakan teknik mereka. Sebagai bagian dari masyarakat, pembangun teka-teki mencoba untuk menciptakan bentuk-bentuk baru teka-teki permutasi. Di Indonesia sendiri speedcubing belum terlalu populer. Meskipun begitu, ada sekelompok anak-anak muda Jakarta yang memiliki hobi speedcubing, akhirnya sepakat membentuk JRCC (Jakarta Rubik’s Cube Club). Visi mereka adalah memopulerkan speedcubing agar sejajar dengan olahraga yang lain seperti catur, billiard, renang, dan sebagainya. Melalui misi mengadakan kompetisi-kompetisi dan kegiatan-kegiatan speedcubing baik yang bertaraf lokal maupun internasional. Sekretariat dan Pusat Pelatihan JRCC beralamat di LTC (Lindeteves Trade Center) Glodok, Lantai UG.
Skarang, mari kita ketahui, apa itu speedcuber. Makna dari speedcuber yakni mereka yang menyelesaikan rubik’s cube dan senantiasa mengejar kecepatan. Karena ini hanya merupakan permainan, para speedcuber hanya melakukannya untuk kesenangan. Sebenarnya tidak ada tolok ukur pasti pada kecepatan berapa seseorang bisa disebut sebagai speedcuber, namun ada semacam daerah suci yakni kecepatan tertentu yang hanya bisa diraih oleh orang orang tertentu. Artikel kali ini mencoba mengupas level level yang bisa dicapai dan digunakan untuk menjadi speedcuber dengan average dibawah 17 detik atau bahkan kurang. Ada begitu banyak materi menarik tentang cubing yang bertebaran di internet. Permasalahannya adalah, banyak orang yang tidak tau bagaimana memulai, kapan mereka harus belajar sesuatu yang baru.
1. Begginer’s method
Bagi anda yang belum pernah menyelesaikan sebuah rubiks, inilah yang perlu anda cari. Banyak sekali artikel yang menjelaskan cara menyelesaikan rubik’s cube untuk pemula. Mungkin anda ingin menjadi orang yang mampu menyelesaikannya dalam waktu 5 menit, 2 menit, atau dibawah 1 menit, anda bisa memulainya dari sini. Pada umumnya beginners method dibagi dalam 7 langkah. Anda hanya perlu menghafalkan urutan langkah dan sedikit (7-12) alogaritma. Dengan metode ini, anda bisa mencapai level 2 menit. (Lama pembelajaran : 1-2 hari)
2. Fingertick
Fingertrick adalah tekhnik menggunakan jari untuk melakukan gerakan gerakan tertentu dalam memutar rubik’s cube secara efisien. Ada banyak materi yang mengupas tentang ini dan kami sangat merekomendasikan anda belajar melalui video. Fingertrick yang baik bisa jadi merupakan kunci yang paling penting yang menentukan seberapa cepat seseorang mampu menyelesaikan rubik’s cube. Anda bisa mengetahui kelihaian tangan anda dengan menghitung berapa gerakan yang bisa anda lakukan dalam 1 detik. Dengan fingertrick yang baik ditambah dengan sedikit kejelian dalam melihat gerakan selanjutnya, anda dapat mencapai level solving sekitar 1 menit. ( 1-2 hari, namun perlu sedikit lama untuk membiasakannya)
3. Keyhole Method
Metode ini adalah metode jalan pintas untuk menyelesaikan layer 1 dan 2 secara lebih cepat. Anda akan menghemat beberapa gerakan yang perlu anda lakukan dalam beginner’s method dengan metode ini. Disamping keyhole, anda juga bisa mencari shortcut2 sebagai pengembangan dari begginners method. Misalnya, jika anda belajar melalui tutorial Dan brown, maka anda bisa melihat video lanutannya berjudul how to solve a rubik’s cube faster.
Lakukan langkah 1,2, dan 3 hingga anda mencapai level dibawah 1 menit, atau setidak tidaknya 1,5 menit. Ini akan memakan waktu 1- 3 minggu (dengan latihan teratur setiap hari).
4. 2 look OLL dan 2 look PLL
Ini adalah saatnya kita mulai bermigrasi ke Metode Fridrich. Belajar ‘separuh’ last layer dari metode fridrich akan cukup memotong waktu kita hingga beberapa detik. Untuk metode 2 look OLL ini anda perlu belajar 7 jenis alogaritma untuk PLL ditambah 2 alogaritma transformasi. Smentara untuk 2 look PLL minimal anda perlu mempelajari 2 alogaritma, lalu megembangkannya menjadi 4.
5. F2L. F2L
Adalah langkah ke dua dari metode fridrich murni. F2L merupakan tekhnik menyelesaikan 2 layer pertama sekaligus dengan menggabungkan edge dan corner dan memasukkannya kedalam slot di keempat sudutnya. Perlu waktu lama untuk benar benar menguasai F2L. Dalam keseluruhan metode friddich, seberapa lama anda mampu menyelesaikan f2L merupakan penentu kecepatan anda. Bagi anda yang mampu menyelesaikan rubikd alam waktu 1 menit dengan metode beginner, akan mengalami pelambatan waktu yan signifikan ketika belajar f2L dikarenakan f2l lebih membutuhkan logika. Bahkan jika dilakukan dengan menghafal alogaritma tetap akan memakan waktu lama untuk benar benar menguasainya dikarenakan jumlahnya yang cukup bayak (42 alogaritma) Namun seiring berjalannya awktu,
6. Full PLL
Setelah cukup baik dengan F2L (usahakan anda bisa menyelesaikan cross dan F2L dalam waktu 35 detik) Anda bisa mempelajari Keseluruhan Alogaritma PLL.
Total ada 21 Alogaritma yang harus dipelajari. Full PLL berfungsi menggantikan 2 look PLL. Dengan mempelajari ini anda akan menghemat 3-4 menit. Full PLL bisa dikerjakan secara bertahap hingga akhirnya mencapai 21 keseluruhan alogaritma. Pada level ini anda dapat mencapai kecepatan hingga sub 25.
7. Full OLL
Bagi anda yang terbiasa menggunakan 2 look OLL hingga mencapai sub 25, maka mempelajari Full OLL hanya akan menghemat waktu 2-3 detik. Namun langkah ini adalah langkah yang harus ditempuh untuk mencapai sub 20. Anda harus menghafal 50an alogaritma PLL untuk menguasai tahap ini.
Setelah menguasai poin 1 – 7 maka berarti anda telah menggunakan Full Jessica Fridrich method. Dengan mengoptimalkan metode ini. Anda bisa mengcapai kecepatan kurang lebih 16 hingga 20 detik. Setelah anda menguasai Metode ini secara optimal, anda bisa mempelajari beberapa tekhnik tambahan untuk menyempurnakan Metode Jessica Fridrich seperti dibawah ini.
8. Multi alogarithm
Masing masing alogaritma dari Metode Jessica Fridrich hanya bisa diaplikasikan pada pola tertentu yang terkadang kita harus memutar rubik (y, y’, y2, dll). Mempelajari multi alogarithm artinya alogaritma yang bisa digunakan pada posisi lain dalam 1 pola. Banyak situs yang menyedakan alogaritma tambahan ini seperti cubewhiz dan cubestation.
9. Multi slotting
Multi slotting pada hakikatnya adalah memasukkan sebuah pair sementara kita menyiapkan pair lainnya sehingga mudah untuk dimasukkan. Tekhnik ini digunakan untuk menyempurnakan F2L.
10. Extended cross
Extended cross merupakan penggabungan dari metode blok building seperti petrus dan melanjutkannya dengan friddrich. Pada awalnya kita membangun rubik dengan dimensi 2x2x2 sehingga pada akhirnya kita akan mendapatkan sebuah cross ditambah 1 pair yang telah berada di slot yang benar.
Kompetisi
Menurut World Cube Association , pesaing (di babak yang sama) harus memecahkan batu yang diacak menggunakan algoritma yang konsisten (seperti, setiap pesaing memecahkan berebut sama). Saat ini, timer resmi yang digunakan dalam kompetisi adalah timer StackMat. Perangkat ini memiliki bantalan sentuh sensitif yang dipicu oleh speedcuber mengangkat tangan mereka untuk memulai waktu dan menempatkan tangan mereka kembali pada bantalan setelah melepaskan teka-teki untuk menghentikan waktu. Selain timer elektronik, ada hakim manusia dengan stopwatch, yang bertindak sebagai back-up dalam kasus timer tidak bekerja dengan benar. Hakim ini juga memastikan bahwa pesaing mengikuti peraturan persaingan.
Kompetisi resmi saat ini sedang diselenggarakan di beberapa kategori.
Kategori Cube Type Cube Jenis
speedsolving 2×2×2 , 3×3×3 , 4×4×4 , 5×5×5 , 6×6×6 , 7×7×7
one-handed solving 3×3×3
blindfolded solving 3×3×3, 4×4×4, 5×5×5
solving with feet 3×3×3
solving in fewest moves 3×3×3
fAct
Anssi Vanhala membuat rekor dunia baru (0:36.72) pada tercepat penyelesaian Rubik's cube dengan kaki Terbuka Estonia 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar